Tuesday, December 15, 2015

mimpi memeluk bintang

Posted by Farhah at 3:58 AM 0 comments
Ada satu buku dulu yang saya suka baca
Pride and prejudice
Maybe because its british, atau membacanya buat saya nampak elegen( time tu form 3 4 ..maaflah dengan fikiran kebudak-budakan itu)

saya sukakan cerita itu
Bahasanya cantik, dan ayat mr darcy make you swoon. 

Apakah ibrah dari mukaddimah saya yang tidak ada makna ni
Sabar naa..

Bila makin dewasa. Ada satu point dari cerita itu yang saya suka

Don't settled. Not when you can have so much more


Idealis bukan. 
Saya adalah orang yang logik. Dan kadang agak pessimis.
Mengharapkan sesuatu yang ideal bakal menyakitkan dalam realiti yang sangat kejam ini.
Tapi...kadang-kadang apa yang konon kita anggap terlalu ideal adalah apa yang sepatutnya terjadi. 

Saya tidak suka konsep ambil saja atau terima seadanya. 
Why become less misserable when you can be happy. 
Kenapa memilih untuk statik jika kita boleh laju
Kenapa okay dengan " sekurang-kurangnya aku tidak futur" sedangkan kita boleh berusaha mengubah dunia

hidup dan mati dengan dakwah. untuk umat yang kita cintai ini.

jane austen menulis contemporary romance. saat itu menikah adalah segala-galanya untuk seorang perempuan. mempunyai suami adalah sebuah cita-cita, kerjaya dan masa depan wanita zaman itu. menjadi anak dara tua samalah dengan tidak sekolah dan tidak ada sebarang kerja. dan bakal menghabiskan duit ibu bapa, dan menjadi beban mereka.
jadi menikah bukanlah satu benda yang main-main.
ia semacam memilih corak kehidupan. ekonomi kita ditentukan dengan kerja atau pendapatan suam, how well connected he is define our position in society, perangai nya menentukan kebahagiaan.
jadi ketiadaan suami adalah suatu ketakutan yang nyata

jadi manusiawi sekali jika kita memilih asal-asalan itu sebenarnya.
macam mana kalau tak dapat menikah sama sekali
ngeri bukan
tentu ada lebih baik dari sesuatu yang belum pasti..walaupun yang ada bukan yang ideal.
 
tapi..
ah..banyak sekali tapi
saya lupa siapa yang mengungkapkan
saat ikhwah bertanya apakah salah untuk menikah dengan bukan akhwat. aku berat mengizinkan, sedang akhwat masih ramai yang belum menikah

kita sedang bicara soal yang lebih besar dari kehidupan
mahu berdakwah.. masa cuma asal-asalan

takdir Allah itu satu isu yang berbeza
memang kadang kia merancang sesuatu, dan perancangan Allah yang lebih baik itu mendahului
 memang..
menikahi ikhwah bukanlah pilihan yang paling mulia
tapi rasanya, mindset kita untuk membuat pilihan menunjukkan fikrah yang kita ada

Allah menjanjikan yang terbaik buat hamba NYA
kenapa takut..sedangkan semuanya sudah tertulis sesuai janji Dia

kadang keluarga yang kita sayangi sepenuh jiwa itu. menghambat dakwah kita tanpa mereka sengaja
dan kita harus terima saja kerana Allah telah memilih mereka untuk kita
tapi seorang suami, sama ada jadi penghambat atau pendukung dakwah
masih ada pilihan di tangan kita
terserah..akhirnya

ps: ini  adalah satu post yang menakutkan. Untuk seorang yang masih belum diuji dengan baitul muslim berkata sebegini. moga Allah beri yang terbaik sesuai kehendakNYA. moga tidak diuji dengan yang aneh-aneh

seorang murabbi yang saya hormati pernah berpesan. bila saya timbulkan isu ini.

kadang-kadang kita lupa menanggapi naluri manusia

entahlah.ujian tiap orang sangat beda-beda.banyak yang saya kena belajar. mohon doanya

Wednesday, October 28, 2015

Cinta

Posted by Farhah at 10:55 PM 0 comments


                 

Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan
meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu.
Berjalan, duduk, dan tidurmu.

Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang
umat yg kau cintai.

Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu.
Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di
tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. .. Tubuh yang
hancur lebur dipaksa berlari.

Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang
akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat
yg diturunkan Allah.

Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya
sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi
orang miskin yg bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak.
Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang
segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah
kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai
jiwa yang tenang.

Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga
terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa
pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik? Akhirnya
diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang
sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang
bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.

Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah
bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah
bukannya sepi dari godaan kefuturan.

Tidak… Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama
mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan
segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”.

Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu
menemani… justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana
pun mereka pergi… akhirnya menjadi adaptasi. Kalau iman dan godaan
rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus
mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk
mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada.

Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka.
Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda
dibandingkan jihad yang begitu cantik.

Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar
wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar.
Tapi saking seringnya “ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi
kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman..

Karena itu kamu tahu. Pejuang yg heboh ria memamer-mamerkan amalnya
adalah anak kemarin sore. Yg takjub pada rasa sakit dan
pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan
Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya
besar. Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu
mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru
jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, “ya Allah, berilah
dia petunjuk… sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang… “

Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya
dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta…
Mengajak kita untuk terus berlari…

“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”

(alm. Ust Rahmat Abdullah)


Kiriman sahabat saya..buat menyemangati saya..yang saya juga kirim buat menyemangati adik-adik

malunya masih malas-malas dengan alasan yang entah apa-apa 

Sunday, July 26, 2015

March come in like a lion

Posted by Farhah at 10:42 AM 0 comments

I am someone who did not like changes.period

Without changes, life, albeit boring, is predictable

Life, without changes, is safe.

changes are chaotic. you have to adapt to it. you have to make more changes * shiver*  because of the changes that happened before that. it's like a catalyst. when something changes, it promised of more changes to come , never ending, never taking a break.

Hence, the old me( and sometimes the now-me), coward as I am, dreaded it

Hari tu saya telefon mama. Anak sulung dia ( my one and only older sister) baru selesai menikah.  Itu adalah the second wedding this year( dan tahun-tahun sebelumnya )untuk keluarga kecil cikgu adnan. Dan saya yang tak berada di sana for both of the wedding, like the good daughter I am telefon mama to show that I do care. Tak berada di rumah sekurang-kurangnya, mengelakkan saya dapat soalan cepu cemas macam “kamu bila lagi”. At least ada silver lining dari situasi farhah-tak-dapat-cuti-dan-tak-pegi-majlis-kawin-kakak-dan-adik-dia.

Well

Tahun ni raya saya tak dapat balik. adik saya spend her first raya dekat rumah mak mentua dia. My sister is getting married on the third day of raya, dan ada probability yang tinggi dia akan raya rumah husband dia jugak taun depan( well or any raya I mean I wont be back on raya haji either, sapa pun yang akan ada dekat rumah on raya lagi lepas ni???) 

*Nafas panjang* trying not to be hysterical

Entahlah..tiba-tiba macam ada something yang rasa mengganjal.. it kept bothering me.. rasa tu..

Mungkin rasa takut kot..dengan perubahan yang datang. Yang mana adik-beradik saya start to have their own life. Some stranger just become an important part of their life.Their own family.. apart from us..the old one. Separated.

Maybe ,, I felt a tad bit lonely

Haha

Drama

But it’s good changes, walaupun saya tak sepenuhnya terima perubahan tu. Tapi secara rasionalnya ia adalah perubahan yang bagus. Sesuatu yang semua orang akan lalui. I cannot prevent the future, and I cannot rewind the past. So the next logical thing to do is embrace it, rite??

Well, changes are good. It indicate growth etc..etc. we cannot stay the same all the time. It’s not possible to stay the same.  Changes introduce you to new things, new challenges, the unknown. 

you might be playing it safe by staying the same, tapi you denied  all the happinesss that come with the changes..kan??

This feel like a pep talk gone wrong( haha)

Anywayyyyy

Barakallah..my dear sisters
I wish you all the happiness in this world and the hereafter. I will always be your beloved sister, now and forever, because before he become your family, i have been one first.

Though all the changes comes like a turbulence, roaring like a lion.. I hope in the end it will end soft and fluffy, gentle as a lamb. ( tak tau la proverb ni sesuai ke tak, its something yang cakap pasal weather in march actually. Chaotic at the start, but nice in the end)

Friday, July 10, 2015

ini sumpah ngeri

Posted by Farhah at 10:44 AM 0 comments
kredit

Sekarang saya di stase obsgyn. Believe me, bila anda masuk obsgyn you’ll know why mommy comes three times before your daddy. Dengan segala jeritan , kesakitan , darah, rembesan ketuban dan ahli keluarga ( baca: suami) yang marah2 sebab isteri dia sakit( series,, salah sapa sebenarnya ) Melahirkan bayi, from the point of view of orang yang membantu persalinan, is not pretty. saya jadi ngeri untuk menjadi seorang ibu.

Takut nak melalui pengalaman yang sama.


Trauma dengan kepayahan mereka.

Saya bukan orang yang jenis tahan sakit. I don’t mind inflicting pain on others ( dengan sebab la. Macam jahit, epis or suntik orang..i’m not a psychopath) tapi untuk diri sendiri, saya tak tahan. Saya tak suka jarum, atau apa-apa benda tajam. Seraammm.

Tapi kan,,

Ternyata ..proses melahirkan tu bukan yang paling ngeri sebenarnya. Ada yang lebih menakutkan rupanya.
Kenyataan yang kita  akan  melahirkan anak-anak, generasi kedepannya, dalam dunia yang sebegini. Dunia yang kejahatannya, walau kadang tidak kelihatan, ada di mana-mana

Dan saya jadi takut. Takut dengan nasib mereka

Ada seorang akhwat suka cakap macam ni.. di awal2 zaman saya di tarbiyyah


Kita tak nak buat tugas syahadatul haq kita. Jangan sampai kejahatan tu masuk dalam rumah kita, masuk dalam kain kita sendiri

Disclaimer: to my family..jangan kaget ini bukan seburuk yang anda sangka.. jangan panic!!

Beberapa minggu yang lalu, saya bertemu kejahatan itu. Saya tak pernah jumpa orang jahat. Tak tahulah kalau level jahat saya rendah atau macam mana. Tapi ahad yang dingin dalam bulan Ramadhan nonetheless, saya kena copet. I feel his hand dalam beg saya. Bila kena, rasa kaget tak percaya. 


Apa yang jadi tadi?

Akal saya tak boleh terima. Bila cek beg purse dah tak ada. Aside from duit dan semua dokumen penting yang hilang tu( rasa nak pitam bila fikir) saya rasa takut. Takut sebab ada orang yang niat dia jahat ke atas saya, is so near me. Dia ambil rasa selamat saya. Semacam saya baru sedar

Orang jahat tu betul-betul ada sebenarnya

Buat saya jadi paranoid dengan keselamatan saya selama ni. Tempat-tempat saya travel alone, kepulangan lewat malam dari usrah atau hospital, sampai bila keselamatan itu ada ( refleksi surah quraisy. but that is a different story)


Kita tak nak buat tugas syahadatul haq kita. Jangan sampai kejahatan tu masuk dalam rumah kita, masuk dalam kain kita sendiri

Dan sekarang gay right dah establish . dan somehow other people pun minta  ‘HAK’ mereka.

Sure. Semua orang akan rasa tak masuk akal. Itu jenayah kot. takkan boleh jadi legal ya. But then LGBT used to be something that is taboo in yesterday society. dan melihat dunia hari ini saya takut dengan dunia bakal anak-anak saya nanti. dunia yang macam mana mereka akan lahir nanti, kalau dunia hari ini pun dah sengeri ini.

Being a pedophile is a human right
Merompak is an occupation
Rape is a hobby

Yang seperti inikah. Mungkin hari ini tak masuk akal. But at this rate anything is possible. Kecuali kalau kita buat sesuatu. Dunia masa depan adalah refleksi kita hari ini

Akhirnya, kita buat dakwah. Dan membaiki masyarakat tu bukan untuk orang lain. Untuk kita dan keluarga kita. orang-orang yang kita sayangi . Siapa cakap mereka terlindung dari bahaya. Siapa cakap mereka bukan orang yang membahayakan orang lain. jangan sampai kejahatan tu masuk dalam rumah kita sendiri

Masih banyak keje rupanya. Tapi kenapa ya. Kita masih macam ni cuma

Saturday, June 27, 2015

Apakah ini cinta

Posted by Farhah at 3:37 AM 0 comments


look at the moon.. dah hampir penuh .. dah dekat separuh ramadhan.

sigh...

i have a weird relationship with ramadhan
 rindu dan pengen ketemu tapi hati berdebar.. dan i kept asking for more time.. belum bersedia..takut mengecewakan


tiap kali mau ketemu..hatiku sering deg-deg an.. apakah ini cinta ya Allah??

senyum...
 
ramadhan bulan mengumpul bekal
untuk satu tahun seterusnya
sampai kita ketemu ramadhan lagi
hari ini udah hari ke sepuluh..apa udah mengumpul bekal..atau masih tengah menyental kotoran-kotoran dulu

sebab tu berdebar sangat
bila dah ramadhan
u start to realize that your biggest enemy is yourself
bukan setan yang kita dok salahkan selama ni
rupanya kita (baca: saya) bukan sebaik yang saya sangka

kenapa masih buat kesalahan yang sama
kenapa masih buang masa
kenapaaaaa..
setan kan dah tak ada

diri sendiri tak kuat
diri sendiri yang masih banyak jahiliyyah
diri sendiri yang masih sering lupa
diri sendiri masih belum bersedia
jauh dari sempurna

kadang- kadang nak salahkan koas yang banyak amik masa saya( kununnnn)
tapi sebenarnya bukan sibuk sangat punn.
denial
farhah yang banyak alasan dan suka berdalih
sayangnyaa
sebab ramadhan satu bulan cuma..dalam setahun yang panjang ni

jadi saya selalu mintak lebih masa..rindu untuk ketemu
tapi butuh masa..tunggu dulu..jangan datang dulu
banyak farhah kena sental rupanya..saya paniik
tapi masa tak pernah tunggu kita
 ramadhan datang
dan hampir mahu pergi juga
dah 1/3..tapi tak rasa
apa je yang saya dah dapat

berapa juzuk dah habis.. berapa hafazan..berapa amalan
ramadhan dah nak pergi
kita dah dekat mana
dah mendekati taqwa..apa masih di permulaan..dengan beban yang banyak menghalang kita

usahalah sementara masih ada masa








Saturday, June 20, 2015

Tazkiyah

Posted by Farhah at 9:19 PM 0 comments
Hari itu saya borak dengan seorang adik yang saya sayang fillah
Pasal tiketnya balik indonesia yang mahal sangat tu

Mahal sangaaaatt..rasa macam bayar zakat harta *nanges
Allah nak bersihkan harta kita agaknya..
Dia balik dengan niat yang baik, nak menggembirakan hati ibu bapa yang rindu lama x umpa
Xpelah. Itu pun infaq dan ibadah juga kan. Kalau niat betul betul sebab Allah
Tak mungkin sia sia

Dan tadi pagi Allah pun nak bersihkan harta saya juga
Dengan cara yang paling Terbaik..yang tak ada manusia boleh buat sebaik Dia
Saya kaget
Sedih ada.. Stress pun ada
Rasa nak doakan orang kena rempuh lori pun ada
Rasa nak nanges

Allah nak bersihkan harta, nak bersihkan hati
Banyak benda tak setel rupanya

Lamanya tak terkesima dan muhasabah
Kadang kadang cara Allah nak ingatkan saya mesti ganas
Macam tadi pagi
Mungkin sebab saya ni jenis dense
Yang malas nak pikir kecuali dah kena hempuk teruk-teruk
Padaan muka

Ingat infaq semua dah bayar belum.. Duit hutang macam mana??
Hati kita??
Masihkah pada dunia??
Masih banyak dosa rupanya..

Ps: mode stress... susahnya nak ikhlas...mohon doanya

 

Limau ais dan teh tawar Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by New Baby Shop